Karena pendistribusian buku pegangan siswa kurikulum 2013 dari pemerintah masih belum selesai, maka kami menyediakan Buku Pegangan Siswa (Matematika) dengan format file pdf, monggo silahkan didownload, berikut link nya :
Friday, August 15, 2014
Friday, August 01, 2014
1. ABDUL QODIR AL JAILANI
Beliau
adalah seorang teolog, ulama yang ahli di bidang usul fiqh dalam madzhab
Hambali, seorang sufi besar di zamannya, dan pendiri tarekat Qadriyah. Nama
lengkapnya adalah Muhiddin Abu Muhammad Abdul Qodir bin Abi Shalih Zangi Dost
Al-Jailani. Menurut garis keturunan ini, ia termasuk cucu Nabi Muhammad Saw.
Beliau lahir pada tahun 470 H/ 1077 M, dan wafat di Baghdad tahun 561 H/ 1166 M.....< baca selengkapnya >
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
2. AL-KHAWARIZIMI “Bapak Aljabar”
Al Khawarizmi adalah seorang ilmuwan muslim, ahli di bidang ilmu matematika, astronomi, dan geografi.. ia lahir di Khwarizm, Uzbekistan pada tahun 194 H/ 780 M, dan wafat di Baghdad pada tahun 266 H/ 850 M. Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi.
Pada usia mudanya, ia sudah tampil sebagai ilmuwan ulung, serta ikut memperdalam dan menyumbangkan ilmunya di Baitulhikmah (Perpustakaan dan pusat pendidikan atau kajian tingkat tinggi di Baghdad) pada masa pemerintahan Khalifah Al Ma’mun....<baca selengkapnya>
Al Khawarizmi adalah seorang ilmuwan muslim, ahli di bidang ilmu matematika, astronomi, dan geografi.. ia lahir di Khwarizm, Uzbekistan pada tahun 194 H/ 780 M, dan wafat di Baghdad pada tahun 266 H/ 850 M. Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi.
Pada usia mudanya, ia sudah tampil sebagai ilmuwan ulung, serta ikut memperdalam dan menyumbangkan ilmunya di Baitulhikmah (Perpustakaan dan pusat pendidikan atau kajian tingkat tinggi di Baghdad) pada masa pemerintahan Khalifah Al Ma’mun....<baca selengkapnya>
Al Khawarizmi
adalah seorang ilmuwan muslim, ahli di bidang ilmu matematika, astronomi, dan
geografi.. ia lahir di Khwarizm, Uzbekistan pada tahun 194 H/ 780 M, dan wafat
di Baghdad pada tahun 266 H/ 850 M. Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad
bin Musa Al-Khawarizmi.
Pada usia mudanya,
ia sudah tampil sebagai ilmuwan ulung, serta ikut memperdalam dan menyumbangkan
ilmunya di Baitulhikmah (Perpustakaan dan pusat pendidikan atau kajian tingkat
tinggi di Baghdad) pada masa pemerintahan Khalifah Al Ma’mun.
Dengan ketekunan
dan kesungguhannya dalam memperdalam ilmu matematika, Al Khawarizmi berhasil
memperkenalkan kepada dunia Islam angka dan metode perhitungan India yang
digali dari literature Hindu. Karya-karyanya
mengenai ilmu hitung dan tabel-tabel astronomi pertama kali diterjemahkan oleh
para sarjana barat pada abad ke-12. Karya aljabarnya yang paling monumental
berjudul Al-Mukhatasar fii Hisabi Jabr
wal Muqabalah (Ringkasan perhitungan aljabar dan perbandingan). Dalam buku
ini diuraikan pengertian-[pengertian geometris. Ia juga menyumbangkan teorema
segitiga sama kaki yang tepat, perhitungan tinggi dan luas segitiga, luas
jajaran genjang, serta lingkaran.
Dalam buku
tersebut, Al Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan tentang
angka 0 (nol), yang dalam bahasa Arab disebut shifr. Itu terjadi sebelum ilmuwan barat mempergunakan abacus,
semacam daftar menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya,
untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dan tempat yang telah
ditentukan dalam hitungan.
Seluruh angka
yang diperkenalkan oleh Al Khawarizmi tersebut terdapat dalam Kitab Al-Jam’u wat Tafriq Bihisabil Hind.
Di dunia barat, buku ini dikenal dalam terjemahan latin dengan Algoritmi de Numero Indorum. Selain itu,
dari Al Khawarizmi dapat juga dipelajari asal-usul dan sejarah angka-angka yang
dipergunakan sampai sekarang, yang telah diterjemahkan oleh seorang
matematikawan Italia, Prince Boncompagni, dengan judul Trattati d’Aritmetica pada tahun 1857.
Melalui buku
Liber Alghoarismi (Buku logaritma) yang
merupakaan saduran dari buku Al-Khawarizmi, uraian tentang operasi penambahan,
pengurangan, dan pembagian angka menjadi lebih diperjelas dan dirinci. Sehingga
dapat diketahui cara mempergunakan pecahan decimal (persepuluhan) dan
seksagesimal (perenampuluhan), yang menggunakan angka 1 (satu) sebagai
pembilang.
Karya lain Al
Khawarizmi adalah geografi yang berjudul Kitab
Surah al-Ardh (Buku gambaran bumi). Buku ini memuat daftar koordinat
beberapa kota penting dan cirri geografisnya. Kitab ini secara tidak langsung
mengacu pada buku Geography yang
disusun oleh Claudius Ptolemaeus, ilmuwan Yunani.
Buku lain
yang disusun Al Khawarizmi adalah Istikhraj
Tarikh al-Yahud, suatu uraian mengenai peninggalan Yahudi. Buku ini kaya
akan informasi dan merupakan petunjuk tertua tentang penganggalan Yahudi.
Dari beberapa
buku yang telah disebutkan, Al Khawarizmi mewariskan beberapa istilah
matematika yang masih banyak digunakan hingga kini, seperti sinus, cosines, tangent
dan kotangen. Al Khawarizmi mendapat julukan “Bapak Aljabar” karena ia adalah
orang pertama yang mengajarkan aljabar dalam bentuk elementer dan menerapkannya
dalam hal-hal yang berkaitan dengannya. Di bidang ilmu ukur, Al Khawarizmi juga
dikenal sebagai peletak rumus ilmu ukur, penyusun daftar logaritma, dan
hitungan desimal.
Beliau adalah seorang teolog, ulama yang ahli di bidang usul
fiqh dalam madzhab Hambali, seorang sufi besar di zamannya, dan pendiri tarekat
Qadriyah. Nama lengkapnya adalah Muhiddin Abu Muhammad Abdul Qodir bin Abi
Shalih Zangi Dost Al-Jailani. Menurut garis keturunan ini, ia termasuk cucu
Nabi Muhammad Saw. Beliau lahir pada tahun 470 H/ 1077 M, dan wafat di Baghdad
tahun 561 H/ 1166 M.
Abdul Qodir Al Jailani lahir dan dididik dalam lingkungan
keluarga sufi. Sejak kecil beliau telah tampak berbeda dari anak-anak lainnya.
Ia tidak suka bermain bersama anak-anak lain. sejak usia dini, ia terus
mematangkan kekuatan batin yang dimiliki. Ia mulai belajar mengaji sejak usia
sepuluh tahun.
Pada usia delapan belas tahun, ia pergi ke Baghdad untuk
menuntut ilmu tentang fiqh madzhab Hambali dari Abu Sa’d Mubarak al Mukharrimi.
Mulai tahun 521 H/ 1127 M, Abdul Qodir
Al Jailani mengajar dan berfatwa dalam madzhab tersebut kepada masyarakat luas
sampai akhir hidupnya. Untuk itu, ia juga mendapat restu dari seorang sufi
besar, Yusuf al-Hamadani. Pada 528 H, didirikan sebuah madrasah dan ribath di Baghdad untuk Abdul Qodir Al
Jailani. Tempat tersebut dijadikan sebagai tempat tinggal bersama keluarganya
sekaligus tempat mengajar murid-muridnya.
Abdul Qodir Al Jailani meninggalkan beberapa karya tulis
yang berisikan ajaran agama, terutama tasawuf. Karyanya itu antara lain Al-Gunya li Thalibi Tariwil Haq (Bekal
yang Cukup bagi Pencari jalan yang Benar) yang terbit di Kairo pada tahun 1288;
Al-Fathur Rabbani (Pembuka
Ketuhanan); atau Sittin Majalis (Enam
Puluh Majelis), yang berisikan 62 khotbah yang disampaikannya antara tahun
1150-1152 M, terbit di Kairo pada 1302. Selain itu ada juga Futuh al-Gaib (Terbukanya Hal-Hal
Ghoib), yang berisikan 78 khotbah.
Abdul Qodir Al Jailani adalah seorang tokoh yang keras
berpegang teguh pada kebenaran dan prinsip perjuangannya. Ia tidak segan –
segan member nasihat kepada penguasa, bahkan kepada khalifah. Beliau menyeru
kepada murid-muridnya untuk bekerja keras dalam kehidupan. Tarekat tidak
berarti membelakangi kehidupan. Ia berkata, “Sembahlah olehmu Allah Azza wa Jalla. Mintalah pertolongan agar
diberikan kerja yang halal untuk memperkuat ibadah kepada-Nya.”
Abu Hasan an-Nadwi, seorang ahli sejarah, mengatakan sebagai
berikut, “Abdul Qodir Al Jailani telah menyaksikan sesuatu yang telah menimpa
umat Islam pada masanya. Mereka hidup terpecah belah dan saling bermusuhan.
Cinta dunia telah mendominasi mereka. Manusia sudah berpaling pada materi,
jabatan, dan kekuasaan. Abdul Qodir Al Jailani hidup di tengah – tengah mereka
dan menghadapinya dengan memberikan nasihat, bimbingan, dakwah dan pendidikan
untuk memperbaiki jiwa kaum muslimin dan membersihkannya.”